6 Agu 2008
Jerawat ... oh ... Jerawat
"Akhirnya kita punya lahan baru untuk didiami" si bapak merasa lega sedikit, karena selama ini mereka sekeluarga tidak punya tempat tinggal permanen & selalu berpindah-pindah dari satu lahan ke lahan yang lain.
Si ibu pun tersenyum mendengar kabar itu sambil memandang suaminya dengan penuh kasih, dan berkata "Setidaknya kita bersyukur ya pak, bisa menemukan lahan ini. Tapi aku masih merasa ragu ..... " matanya kembali menerawang & tatapannya sendu.
"Ragu kenapa bu ?" tanya si bapak
"Sebenernya aku tidak hanya merasa ragu, tapi sekaligus takut pak" badannya sedikit menggigil, bukan karena kedinginan atau demam tapi karena perasaan takut.
"Tenang bu .... demi anak-anak, kita harus lebih kuat & tabah dalam menghadapi cobaan ini" hibur si bapak.
"Kita gak boleh menyerah ... Kita harus tetap berusaha untuk bertahan"
"Buktinya selama beberapa bulan ini kita tetap survive, walaupun cobaan & bencana selalu menimpa kita"
"Kita harus percaya bu, bahwa anak keturunan kita gak akan pernah punah" si bapak berusaha menyemangati istrinya.
"Entahlah .... aku juga gak tau kenapa, akhir-akhir ini aku merasa perasaanku gak enak" kata si ibu.
"Ahhh ... itu kan hanya perasaanmu saja bu, gak usah dihiraukan" si bapak sekali lagi menenangkan istrinya. Jauh di lubuk hati terdalam, sebenernya si bapak juga sedikit merasa kuatir & sekaligus sedikit percaya akan firasat buruk istrinya. Karena belakangan ini santer beredar isu di sekitar tempat tinggalnya bahwa pemilik "lahan" akan membongkar bangunan-bangunan yang dibangun secara liar di "lahan" tersebut yang notabene dibangun tanpa surat ijin. Bahkan surat keputusan untuk pembongkaran pun sudah dibuat dan siap diedarkan di kalangan penduduk setempat. Tim keamanan pun sudah siap sedia membongkar mereka (kayak Satpol PP aja .... hehehehehe ..... :D)
Memang sih lingkungan tempat tinggalnya termasuk kumuh dan mengganggu keindahan kota.
Tapi, mau kemana lagi mereka dan keluarga akan menetap. Sementara saat ini lahan yang sesuai dengan tingkat ekonomi mereka sudah jarang ada (ahh ... itu urusan mereka :p).
Mereka hanya bisa pasrah sambil menunggu nasib baik datang menghampiri mereka.

Itulah sepenggal kisah kehidupan keluarga "Jerawat" yang sudah beberapa bulan ini menetap di "lahanku". Sebenernya sih kasian, tapi sebel juga mengingat mereka terus beranak pinak tanpa mengenal program KB. Kalau kepadatan penduduk sudah sulit dikontrol lagi, yang repot kan aku juga. Gak ada "lahan bersih" yang tersisa ..... ini bener-bener mengganggu sekali :#.

Sebelumnya aku sudah memberi peringatan pertama kepada mereka supaya secepatnya meninggalkan "lahanku". Pada saat itu jumlah keluarga mereka masih sedikit (hanya ada ibu, bapak & 2 anak). Dengan tampang memelas, mereka memohon padaku minta kelonggaran sedikit waktu untuk mencari "lahan" lain. Ok, akhirnya aku mengabulkan permintaan mereka.

Sudah 2 bulan berlalu, aku liat gak ada niat baik dari mereka untuk meninggalkan "lahanku". Bahkan jumlah keluarga mereka semakin bertambah menjadi 7 orang. Aku semakin merasa emosi, kok kesannya peringatan pertamaku gak dihiraukan. Akhirnya, aku mengeluarkan peringatan kedua, kali ini aku memberi mereka waktu sekitar 2 minggu untuk mulai mengemasi barang-barang mereka dan segera pindah dari "lahanku". Walaupun mereka memohon lagi minta kelonggaran waktu, aku gak terlalu memedulikan mereka.

2 minggu kemudian aku datangi mereka, sekali lagi memberi peringatan (kali ini yang terakhir). Apalagi temen2ku ngasih dukungan & saran gimana caranya mengusir mereka. Kali ini aku nyoba taktik baru buat ngusir mereka, semoga aja berhasil. Baru sehari sih nyobanya, tapi udah mulai keliatan hasilnya ..... :)

Semoga mereka bener2 pergi dari "lahanku" ..... :y

Bye ..... bye ...... JERAWAT ....... ;)


Label:

posted by Utami @ 11.29  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
 
About Me


Name: Utami
Home: Balikpapan, Indonesia
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Template by
Blogger Templates